Diberdayakan oleh Blogger.

Minggu, 27 November 2011


Tapak-tapak kaki yang tertawa
Berjuta kebahagiaan berhamburan di wajah
Merambah tahta di kepung cintaTapak-tapak kaki yang mencari tawa
Duduk bersila di ujung jembatan tua
Melarat harta, sirnalah cita

Tapak-tapak kaki yang tertawa
Meminum susu, membabat lesu
Memburu sehat, memutus virus jahat

Tapak-tapak kaki yang mencari tawa
Menahan lapar dalam getar, agar tak terkapar
Kulit pucat, terlilit nasib yang kurang bersahabat

Tapak-tapak kaki yang tertawa
Berdendang gembira di balik dinding megah
Memetik biola, dengan gairah manja

Tapak-tapak kaki yang mencari tawa
Berdiri mematung, mengendus penderma
Mata mencekung peluh melumpur di ubun-ubun

Tapak-tapak kaki yang tertawa
Kuasa leluasa menimbun wibawa
Di batas umur, urat mengendur, jiwa penuh syukur

Tapak-tapak kaki yang mencari tawa
Harapan hancur dalam sedih tak terukur
Terbentur di lembab tanah, terkubur tanpa nama

Kehidupan sosial yang ironi
Maret 2010

0 komentar:

Posting Komentar

Template by:
Free Blog Templates