Diberdayakan oleh Blogger.

Senin, 28 November 2011

Teknologi dalam pendidikan mencakup setiap kemungkinan sarana (alat) yang dapat digunakan untuk menyajikan informasi dalam pendidikan dan latihan. Ellington (1989) menyatakan bahwa teknologi dalam pendidikan pada dasarnya adalah apa yang oleh teknologi pendidikan dipopulerkan dengan nama alat bantu pandang dengar (audiovisual aid).


Persepsi-persepsi kronis telah menjadi milik sejumlah siswa SMA. Ilmu-ilmu sosial itu membosankan karena sajiannya bertele-tele dan untuk menguasainya dibutuhkan kemampuan menghafal yang luar biasa. Stereotip yang kurang mengesankan ini terajut dari impresi sosiologi sebagai produksi masa lampau yang dalam penyajiannya tidak relevan dengan konteks sosial siswa. Kontekstualisme ini diperhebat dengan kejenuhan mental dalam mengejar tuntutan pemenuhan kurikulum yakni menghafal sejumlah bab materi yang tersajikan dalam aneka buku wajib mata pelajaran. Seolah-olah para pelajar telah teralienasi dari diri mereka dan telah menjadi robot kurikulum, sehingga mereka tidak mempunyai waktu lagi untuk bermain, refreshing dan melakukan interaksi sosial.

suara DARI hati

Tak terasa hari ini sudah menginjak minggu ke 2 di bulan November, mendekati penghujung tahun 2011.  Palembang tetap sibuk dengan gegap gempita, perhelatan pesta olahraga terbesar di asia tenggara, tetapi tidak sesibuk aktivitasku dihari minggu ini, tetapi harus tetap produktif.  Merasakan nikmatnya waktu luang dengan sebisa mungkin merelaksasi setiap kepenatan  yang ada dikepala  dan pikiran agar mampu mengumpulkan kembali energi positif  yang akan membakar semangat baru dalam rutinitas sehari-hari. 

MOZAIK HIDUP

Ku bukan penulis ulung atau seorang pujangga, ku tulis sedikit kisahku sebab ku tahu sejarah hidup tak pernah berdusta.

Disinilah permulaan pengabdianku menjadi seorang guru, tak mungkin di hindari, inilah takdir, di garis ini terucap kesyukuran, selalu ada kejutan dalam hidup, tetap harus di nikmati. 

RUMAH CAHAYA


Rumah cahaya, dindingnya berjiwa
Bagai mulut yang bersuara, mempunyai pelupuk mata
Telah menggemakan namaku, menatapku dalam kebijaksanaan
Erat terpeluk cahaya, ku nyanyikan senandung sukma

CINTA

Salam hormatku tuk kalian semua, ku tulis dalam bahasa yang sederhana tentang apa yang terjadi di sekitarku, mungkin juga tentang diriku. Sekedar tuk berbagi


Ku akui, kebersamaan amat menyenangkan
Damai, kini kutahu ketika kita berjumpa
Saat suara-suara terlepas dari bubungan mulut
Menghapus resah dengan seruling canda tawa
Begitulah ingin ku lalui hari, dari senja ke senja

Belajar Memberi

Mentari memberi sinarnya tanpa terlebih dahulu bertanya apakah orang layak menerima kehangatannya, tanpa menyeleksi apakah orang pantas bermandikan cahayanya

Senyum memberikan kebahagiaan, kesenangan dan ketenangan. Sebuah anugerah tuhan yang diberikan pada siapa saja, tanpa mengenal kasta dan tahta

Alamku


Terkadang alam enggan bertaut
Semesta hijau bergambut, banyak yang tercabut
Kemarin mendung menggayut
Pagi ini cuaca buruk menyambut
Angin ribut membuat manusia kalang kabut

BERGURU PADA KEHIDUPAN

Hidup memberikan banyak kejutan, segala resiko harus di terima. Menikmati setiap detik yang berlalu membantu melarutkan beban hati. Daripada menumpuk energi negatif, bersahabat dengan waktu merupakan salah satu cara memanjakan diri

Minggu, 27 November 2011

Catatan dari Laut


Laut bergema nyanyian , mengoyak cadar sepi
Ikan menari di panggung muara, harmoni di atas pangkuan bumi


Tapak-tapak kaki yang tertawa
Berjuta kebahagiaan berhamburan di wajah
Merambah tahta di kepung cinta

LILIN KECIL......



Lilin kecil…….
Telah menghiasi peradaban
Selama berabad-abad mempertahankan keteladanan


Namaku Ibnu Hajar. Tapi orang lebih suka memanggilku dengan nama singkat ; Benu, alias : B-e-en-u, Benu. Panggilan yang sebenarnya tidak terlalu rela kudengar. Tapi, sepertinya, orang lebih enak menyebut Benu, ketimbang harus memanggilku dengan Ibnu.
Sekali lagi, namaku Ibnu, kenapa menjadi Benu? Ah, dasar memang! Sepertinya, realitas kita memang sudah memicu orang semaunya memilih jalan hidup, termasuk memanggil atau menyebut nama orang. Sekedar satu detik untuk mengatup bibir pada huruf 'b' saja sudah tidak mau, apalagi untuk melakukan perubahan

Rabu, 23 November 2011

Salah satu peranan visual dalam pembelajaran adalah sebagai sarana untuk menyediakan atau memberikan refensi yang konkret tentang sebuah ide, kata-kata tidak dapat mewakili dan menyuarakan benda karena visual bersifat iconic (tanpa kata sudah menunjukan arti), oleh karena itu setiap kata memiliki kesamaan dengan benda yang di rujuk.  Beberapa manfaat visual dalam pembelajaran antara lain visual dapat memotivasi pebelajar dengan cara menarik perhatian mereka, mempertahankan perhatian serta mendapatkan respon-respon emosional.  Selain itu visual juga dapat menyederhanakan informasi yang sulit untuk di jelaskan dengan kata-kata, dengan kata lain , peranan visual dalam pembelajaran termasuk penting untuk mendukung informasi tertulis dan informasi lisan.

A. KONSEP TEKNOLOGI PENDIDIKAN
Istilah ”Teknologi” berasal dari kata Yunani technologis. Technie berarti seni, keahlian atau sains; dan logos berarti ilmu. Teknologi Pendidikan dalam arti sempit bisa merupakan media pendidikan, yaitu hasil teknologi sebagai alat bantu dalam pendidikan agar berhasil guna, efisien dan efektif.

Telah lebih dari 60 tahun Indonesia merdeka, tapi kemerdekaan belum sepenuhnya tercapai dan dirasakan oleh anak-anak bangsa! Masih banyak masalah yang menimpa bangsa kita, mulai dari korupsi, kesejahteraan, pengangguran, terorisme, rendahnya mutu pendidikan, dan masih banyak lagi.

Pokok Bahasan Sosiologi

Pokok bahasan sosiolgi ada empat:

1. Fakta sosial sebagai cara bertindak, berpikir, dan berperasaan yang berada di luar individu dan mempunya kekuatan memaksa dan mengendalikan individu tersebut.

Contoh, di sekolah seorang murid diwajidkan untuk datang tepat waktu, menggunakan seragam, dan bersikap hormat kepada guru. Kewajiban-kewajiban tersebut dituangkan ke dalam sebuah aturan dan memiliki sanksi tertentu jika dilanggar. Dari contoh tersebut bisa dilihat adanya cara bertindak, berpikir, dan berperasaan yang ada di luar individu (sekolah), yang bersifat memaksa dan mengendalikan individu (murid).

Sosiologi merupakan salah satu bidang ilmu sosial yang mempelajari masyarakat.
Sosiologi sebagai ilmu telah memenuhi semua unsur ilmu pengetahuan. Menurut Harry M. Johnson, yang dikutip oleh Soerjono Soekanto, sosiologi sebagai ilmu mempunyai ciri-ciri, sebagai berikut.

Sosiologi sebagai ilmu pengetahuan mempunyai beberapa objek.
Objek material sosiologi adalah kehidupan sosial, gejala-gejala dan proses hubungan antara manusia yang memengaruhi kesatuan manusia itu sendiri.

Perkembangan pada abad pencerahan

Banyak ilmuwan-ilmuwan besar pada zaman dahulu, seperti Sokrates, Plato dan Aristoteles beranggapan bahwa manusia terbentuk begitu saja. Tanpa ada yang bisa mencegah, masyarakat mengalami perkembangan dan kemunduran.
Pendapat itu kemudian ditegaskan lagi oleh para pemikir di abad pertengahan, seperti Agustinus, Ibnu Sina, dan Thomas Aquinas. Mereka berpendapat bahwa sebagai makhluk hidup yang fana, manusia tidak bisa mengetahui, apalagi menentukan apa yang akan terjadi dengan masyarakatnya.

Minggu, 20 November 2011



1.1.   Latar Belakang
Berpikir merupakan ciri utama bagi manusia yang membedakan antara manusia dengan mahluk lain. Dengan dasar berpikir ini, manusia dapat mengubah keadaan alam sejauh akan dapat memikirkannya (Tim Dosen Filsafat Ilmu UGM 2007 : 97). Dengan berpikir manusia dapat menaklukan semua yang ada disekitarnya dengan mengembangkan dan membentuk kebudayaan.

;;

Template by:
Free Blog Templates