Diberdayakan oleh Blogger.

Senin, 28 November 2011

RUMAH CAHAYA


Rumah cahaya, dindingnya berjiwa
Bagai mulut yang bersuara, mempunyai pelupuk mata
Telah menggemakan namaku, menatapku dalam kebijaksanaan
Erat terpeluk cahaya, ku nyanyikan senandung sukma
Hari-hari hidupku jangan luput dari jejak
Lindungi bayangku di penghabisan senja
Untuk hari ini, esok dan seterusnya
hingga jarum waktu mengantarku kembali pada langit-langit rumah
Dalam rangkulan bunda, aku mendamba
Dalam cinta-MU, hamba mengiba


sudut bumi
April 2010

0 komentar:

Posting Komentar

Template by:
Free Blog Templates