Diberdayakan oleh Blogger.

Selasa, 20 Desember 2011

Jika ingin disukai, pahamilah apa yang kita sukai dan belajarlah menyukai yang orang sukai karena  orang yang baik adalah orang yang menempatkan lidah di hatinya dan menjadikan hati sebagai lidahnya.
bergaul1 images 

 Menjadi sosok yang disukai dalam pergaulan memang gampang-gampang susah. TIdak semua sikap dan kebaikan kita bisa diterima lingkungan pergaulan kita. Untuk disukai, kita harus tau seni dan etika pergaulan. Banyak di antara kita yang rela menekan diri sendiri, termasuk berpura-pura menjadi orang lain. Menjadi diri sendiri tak berarti narsis, selama kita masih menjunjung etika dan menghargai orang lain. Ada beberapa hal sederhana yang bisa dilakukan dalam pergaulan sehari-hari, terutama dalam lingkungan baru kita.
  1. Penampilan fisik memang tak selalu menjadi jaminan bahwa seseorang akan disukai, tetapi umumnya orang yang bersih dan rapi banyak disukai. Bagaimanapun, kemasan penampilan fisik merupakan nilai estetis yang bisa mendukung kesan pertama seseorang di mata orang lain. Memang banyak sih orang yang kelihatannya cuek dengan tampilan fisiknya, ternyata menyenangkan diajak ngobrol dan perhatian. Orang-orang yang seperti ini biasanya dianggap memiliki keunikan tertentu, sehingga asyik diajak bergaul.
    Kita tidak perlu berlebihan atau memaksakan diri untuk mendapat kesan yang baik. Kesederhanaan, kebersihan dan kerapian penampilan pasti disukai meskipun tidak se-keren selebritis. Tampil bersih dapat mencerminkan kebersihan diri dan pribadi seseorang.

  2. Berbicara dan bersikap sopan saat menyapa orang lain, termasuk guru, teman atau sahabat. Tak salah kalau orang-orang bijak mengatakan bahwa kata-kata itu ibarat pedang. Kata-kata atau bicara kita salah, bisa menyakiti hati orang lain. Karena itulah kita harus berusaha menjaga bicara kita.
    Kesopanan bisa menimbulkan kesan pertama yang baik saat kita berkenalan dengan teman baru atau dengan lingkungan yang baru. Demikian pula dalam pergaulan sehari-hari kita di sekolah, di lingkungan kerja atau di rumah. Bersikap sopan erat hubungannya dengan sensitivitas emosi dan mood seseorang. Artinya, selama kita bersikap sopan kemungkinan kita menyinggung perasaan seseorang sangat kecil. Ternyata basa-basi seperti say hello penting juga, asal kita tahu kapan menempatkannya.

  3. Menunjukkan sikap yang ramah dan pribadi yang disiplin.
    Senyuman yang tulus merupakan simbol keramahan hati seseorang. Senyum bisa membuat orang lain tergugah dan nyaman karena senyum bisa menawarkan pertemanan yang hangat. Benar sekali kalau senyum itu sedekah karena bisa membuat orang lain bahagia.
    Jangan lupakan kedisiplinan kita sebagai seorang pribadi.Disiplin tidak selalu identik dengan keras dan kekrasan. Misalnya, ketika meminjam alat tulis atau barang milik teman biasakan minta izin terlebih dulu dan jangan lupa mengembalikannya. Perlakukan barang milik orang lain selayaknya barang kita sendiri. Artinya, biasakan menjaga barang milik orang lain, jangan sampai rusak. Dengan demikian, teman akan mempercayai kita. Ingat, nilai kepercayaan dari orang terdekat kita sangat berarti, meskipun hanya dari sebentuk hal kecil.

  4. Biasakan untuk memberi dan berbagi. Hal ini bisa dimulai dari hal yang sepele. Saat kita punya makanan kecil, paling tidak tawari teman kita. Kalau toh makanannya sedikit, usahakan jangan makan di depan teman-teman kita. Sikap seperti ini menunjukkan bahwa kita peduli dengan sekeliling kita dan menjaga perasaan orang lain.

  5. Hindari pembicaraan yang kurang bermanfaat seperti bergosip atau menyebarkan desas-desus. Meskipun kelihatannya asyik tetapi sikap seperti ini mencerminkan bahwa kita gemar mengungkap aib orang lain dan menyebarkan berita yang belum tentu kebenarannya. Hal ini juga bisa menjadi boomerang buat kita nantinya karena kita bisa dicap bigoss (biang gossip). Agama juga melarang bergunjing karena bisa menimbulkan fitnah dan menyakiti orang lain.

  6. Jangan mengganggu teman saat ia sedang serius belajar, bekerja atau menyimak sesuatu. Biarkan ia nyaman dengan kegiatannya. Kalu toh ada hal penting yang harus dibicarakan, tunggulah beberapa saat sampai kegiatannya selesai. Dengan sikap seperti ini, teman kita akan merasa dimengerti dan dihargai.

  7. Jangan menguping pembicaraan teman. Meskipun kita merasa akrab dengan teman kita, kita tetap harus tahu dan menghargai batasan hal-hal yang bersifat pribadi. Ketika teman menerima telepon, usahakan jangan menyimak obrolannya supaya kita tidak dicap selalu pingin tahu urusan orang lain.

  8. Bersikap care saat teman sedang curhat. Simak ceritanya baik-baik dan pahami permasalahannya. Jangan cepat menyela pembicaraan teman atau nge-judge setiap permasalahan teman karena ini akan mengurangi kepercayaan teman terhadap kita dan membuatnya sakit hati. Meskipun kita tidak bisa memberikan solusi yang tepat, setidaknya kita menjadi pendengar yang baik. Dengan begitu, dia akan merasa bebannya berkurang dan dihargai sebagai teman.

  9. Biasakan rendah hati dan jangan terlalu membanggakan diri sendiri atau keluarga di setiap obrolan dengan teman. Memang wajar kalau kita merasa bangga dengan diri kita, tetapi kalau terlalu sering melakukannya kita akan dicap sombong dan tinggi hati. Akuilah dan hargailah kelebihan orang lain karena dengan begitu kita akan terbiasa berjiwa besar dan berlapang dada.

  10. Usahakan untuk tidak menampakkan ekspresi bete, suntuk dan tidak bersemangat di hadapan teman. Mimik seperti ini sangat tidak menyenangkan. Wajah ceria, dihiasi senyuman dan bersemangat sangat disukai orang. Kalu toh kita punya masalah, ajak sahabat atau orang terdekat untuk berbagi. Jangan sampai uring-uringan ke semua orang untuk melampiaskan kekesalan kita.

  11. Jadilah diri sendiri dan tidak berpura-pura. Artinya, kita juga perlu menunjukkan siapa diri kita. Bersikap tegas dan tidak mengorbankan diri untuk sekedar diakui lingkungan pergaulan merupakan benteng bagi kita juga dalam menyikapi pengaruh lingkungan pergaulan kita.
Sikap-sikap tersebut memang terlihat sepele, tetapi dapat menghiasi kecantikan akhlak seseorang. Bila semua itu kita lakukan dengan tulus, kita bisa disukai dalam pergaulan.

0 komentar:

Posting Komentar

Template by:
Free Blog Templates