Diberdayakan oleh Blogger.

Selasa, 05 November 2013

Perjalanan Kali ini


Kuawali hari kamis  dengan bangun dipagi buta karena dihari ini saya akan berangkat menuju sekolah tempatku bertugas, dikarenakan jaraknya jauh, harus berangkat sepagi mungkin. Aku mulai melangkahkan kakiku menuju halte bus, tidak berapa lama, bus yang kutunggu tiba. Bus dengan warna kuning dan hijau jurusan km 12 inilah yang akan membawaku, langit masih  gelap dan jalan utama belum menemukan hiruk pikuknya. Saya sudah akrab dengan alat transportasi darat yang satu ini, bus kota, 30 menit dalam perjalanan  mengatarku pada tujuan pertama yaitu lampu merah tanjung api-api untuk meneruskan perjalanan, Sungsang menjadi tujuan  berikutnya.


Pukul 06.15 bus DAMRI meninggalkan pangkalan tanjung api-api, mencari tempat duduk yang dirasa tidak akan disinari matahari secara langsung, semua merasa aman dan nyaman untuk sementara karena masih terlindung dari suhu yang meningkat, satu jam pertama akan di lalui dengan Jalan bergelombang, rusak parah akibat angkutan batu bara yang melebihi tonase, jalan berlubang yang menganga dengan kedalaman berkisar 30 cm hingga 45 cm membuat penumpang di dalam bus beberapa kali harus terhentak dari duduknya dan  masyarakat belum sempat menikmati jalan itu secara maksimal, Entah kapan jalan ini akan diperbaiki, kalo anggaranya menguap kemana-kemana, bus hanya melaju dengan kecepatan rendah sekitar 30 km/h. 


Sebagaimana biasanya, tempat kesukaan saya di bus adalah tepat di samping jendela. Tempat yang memungkinkan saya untuk menikmati pemandangan luar, bisa menyaksikan berbagai keindahan dan sajian aktivitas manusia di jalanan dari balik kaca jendela bus, suasana yang memungkinkan saya terhanyut dengan panorama selama perjalanan. Momen bagus untuk menikmati kesendirian, melamun memikirkan hal-hal di masa lalu dan berimajinasi tentang masa depan, cukup membantu untuk sejenak memahami hidup yang tengah di jalani.
Bus yang kami tumpangi selalu ramai, kalo nasib baik tidak berpihak padaku tidak ada tempat duduk kosong,. dengan terpaksa aku tetap berdiri, walau kaki ini lelah. dan bus ini satu-satunya sarana umum yang disediakan oleh pemerintah, kuperhatikan sekelilingku, ketika saya sedang asik memperhatikan penumpang-penumpang perempuan,  tepatnya di depan kursi yang ku tempati, aku melihat tangan keriput berwarna coklat tua, kuku-kuku yang tebal dengan urat- urat besar yang menonjol seperti akar pohon beringin, dan perempuan itu mengenakan baju panjang warna merah hati, dengan gradasi hitam berbicara dalam bahasa bugis yang sedikitpun tidak kupahami dengan volume yang cukup besar. Bukan hal yang menarik perhatian...

Sampai dia mengeluarkan sebatang rokok dan menyalakannya. BUSHHHH!. tiba-tiba terciumlah bau yang sangat khas. Bau ini… adalah bau asap rokok, dan kupastikan bahwa rokok itu berasal dari perempuan tua didepanku, bukan laki-laki yang ada di sampingnya. Kuperhatikan dengan seksama, di hisapnya dalam-dalam dengan penuh kenikmatan, dan menghembuskannya selalu dengan perlahan, tanpa memperdulikan orang-orang yang merasa terganggu dengan asapnya itu dan mengabaikan peringatan yang tertulis jelas bahwa  merokok dapat menyebabkan kanker, serangan jantung, impotensi, gangguan kehamilan dan janin.  Aku tidak suka bau rokok, rasanya sesak, dan lebih tidak suka lagi karena pelakunya perempuan yang sudah tua, menggerutu dalam hati sambil menahan nafas, berharap rokoknya  kreteknya cepat habis. merokok memang merusak kesehatan kan? Dan perokok pasif mendapatkan pengaruhnya empat kali lebih buruk ketimbang perokoknya sendiri kan?? Akhirnya rokoknya habis dan dia melemparkan puntungnya keluar. Tarik napas dalam menandakan kelegaan, satu penderitaan sudah berakhir.

Merokok dapat menimbulkan ancaman kesehatan yang  besar dengan kondisi tubuhnya yang sudah ringkih, bertumpuk-tumpuk asupan nikotin dan zat-zat berbahaya lain mengendap dalam badannya, dengan merokok berarti mengumpulkan pundi-pundi penyakit didalam tubuh, seharusnya bukan rokok yang ada di tangannya, melainkan menu-menu bergizi yang penuh nutrisi, makanan dengan protein dosis tinggi, multivitamin yang dapat menunjang kesehatanya, tidak ada kata terlambat untuk mengakhiri kebiasaan buruk ini, berjanji pada diri sendiri akan berhenti merokok, biarkan tubuh  bernafas lebih lega tanpa pengaruh rokok yang terus meracuni setiap bagian tubuh. Setiap kali saya mencium bau rokok, cukup mengganggu karena menimbulkan sensasi yang tidak nyaman tapi  siapapun saya, seperti apapun latar belakang saya, di dalam bus ini saya tetaplah seorang penumpang.

 



0 komentar:

Posting Komentar

Template by:
Free Blog Templates