Senin, 28 November 2011
Ku akui, kebersamaan amat menyenangkan
Damai, kini kutahu ketika kita berjumpa
Saat suara-suara terlepas dari bubungan mulut
Menghapus resah dengan seruling canda tawa
Begitulah ingin ku lalui hari, dari senja ke senjaLangit tetap memberi misteri di atas ubun-ubunku
Bumi masih menggerutu di bawah telapak kakiku
Dari sudut tanah pengadian ini,
walau kepenatan merangkulku,
meski bertubu-tubi angin datang menghempas hinggga pertahanan ku hampir terlepas
Dengan kebersamaan dalam kehidupan sederhana
Kebekuan jadi terasa kehangatan
Terbuai dalam keakraban
Hari-hari bersedia untuk di lalui dengan senyuman mengembang
Dunia menerima kita
Helaian kelopak bunga mempertemukan rasa
Angin berkata : Mengabdilah dalam ketulusan tanpa syarat
Tanamkan niat, menjulangkan semanagt
karna kita membangun sebuah peradaban yang terhormat
sebagai katup penyelamat
Damai, kini kutahu ketika kita berjumpa
Saat suara-suara terlepas dari bubungan mulut
Menghapus resah dengan seruling canda tawa
Begitulah ingin ku lalui hari, dari senja ke senjaLangit tetap memberi misteri di atas ubun-ubunku
Bumi masih menggerutu di bawah telapak kakiku
Dari sudut tanah pengadian ini,
walau kepenatan merangkulku,
meski bertubu-tubi angin datang menghempas hinggga pertahanan ku hampir terlepas
Dengan kebersamaan dalam kehidupan sederhana
Kebekuan jadi terasa kehangatan
Terbuai dalam keakraban
Hari-hari bersedia untuk di lalui dengan senyuman mengembang
Dunia menerima kita
Helaian kelopak bunga mempertemukan rasa
Angin berkata : Mengabdilah dalam ketulusan tanpa syarat
Tanamkan niat, menjulangkan semanagt
karna kita membangun sebuah peradaban yang terhormat
sebagai katup penyelamat
Label: Tulisanku
Subscribe to:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar